This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, October 24, 2015

Penyejuk Hati

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Tuesday, October 13, 2015

Simbol Perputaran Hidup menurut kalender jawa

Kalender Jawa menunjukkan perputaran hidup antara manusia dimana hidup itu diciptakan oleh Gusti, pencipta Jagat Raya, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tahun

Terdapat delapan nama dari tahun Jawa, misalnya tahun internasional 1999 sama dengan tahun Jawa, Ehe 1932 yang dimulai sejak bulan Sura, bulan pertama. Nama-nama tahun tersebut adalah sebagai berikut :
Purwana - Alip, artinya ada-ada (mulai berniat)
Karyana - Ehe, artinya tumandang (melakukan)
Anama - Jemawal, artinya gawe (pekerjaan)
Lalana - Je, artinya lelakon (proses, nasib)
Ngawana - Dal, artinya urip (hidup)
Pawaka - Be, artinya bola-bali (selalu kembali)
Wasana - Wawu, artinya marang (kearah)
Swasana - Jimakir, artinya suwung (kosong)

Kedelapan tahun itu membentuk kalimat ”ada-ada tumandang gawe lelakon urip bola-bali marang suwung” (mulai melaksanakan aktifitas untuk proses kehidupan dan selalu kembali kepada kosong). Tahun dalam bahasa Jawa itu wiji (benih), kedelapan tahun itu menerangkan proses dari perkembangan wiji (benih) yang selalu kembali kepada kosong yaitu lahir-mati, lahir-mati yang selalu berputar.

Nama-nama Bulan

Satu tahun terdiri dari 12 bulan yang meninjukkan sangkar paraning dumadi (asalnya dari mana dan akan pergui kemana), disini ada 12 proses yaitu :
Warana (Sura) artinya rijal.
Wadana (Sapar) artinya wiwit.
Wijangga (Mulud) artinya kanda.
Wiyana (Bakda Mulud) artinya ambuka.
Widada (Jumadi Awal) artinya wiwara.
Widarpa (Jumadi Akhir) artinya rahsa.
Wilapa (Rejeb) artiya purwa.
Wahana (Ruwah) artinya dumadi.
Wanana (Pasa) artinya madya.
Wurana (Sawal) artinya wujud.
Wujana (Sela) artinya wusana.
Wujala (Besar) artinya kosong.

Setiap eksistensi dari hidup manusia baru dimualai dengan Rijal (sinar hidup yang diciptakan oleh kekuatan gaib dari Gusti Tuhan). Perputaran hidup manusia adalah dari rijal kembali ke rijal melalui suwung (kosong). Dari bulan pertama sampai dengan bulan ke sembilan manusia baru tersebut berada di kandungan ibu dalam proses untuk mengambil bayi hidup yang sempurna, siap untuk lahir; dari bulan kesepuluh dia menjadi seorang manusia yang hidup didunia ini. Bulan kesebelas melambungkan akhir dari pada eksistensinya didunia ini yaitu, wusana artinya sesudahnya. Yang terakhir adalah suwung artinya kosong, hidup pergi kembali dari mana hidup itu datang. Dengan kehendak Gusti hidup itu kembali lagi menjadi rijal, inilah perputaran hidup karena hidup itu abadi. Ada kalanya orang tua bijak memberikan nasihat sebaiknya setipa orang itu tahu inti dari sangkan paraning dumadi atau purwa, madya, wusana. Sehingga orang akan selalu bertingkah laku yang baik dan benar selama diberi kesampatan untuk hidup didunia ini.

Dino Pitu (Hari Tujuh)

Nama hari ini dihubungkan dengan sistem bulan-bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap bumi adalah nama dari ke tujuh tersebut.
Radite (Minggu) melambangkan meneng atau diam.
Soma (Senin) melambangkan maju.
Hanggara (Selasa) melambangkan mundur.
Budha (Rabu) melambangkan mangiwa atau bergerak ke kiri.
Respati (Kamis) melambangkan manengen atau bergerak ke kanan.
Sukra (Jumat), melambangkan munggah atau naik ke atas.
Tumpak (Sabtu) melambangkan temurun atau bergerak turun.

Hari Pasaran Lima

Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan.
Kliwon (Asih) melambangkan jumeneng atau berdiri.
Legi (Manis) melambangkan mungkur atau berbalik arah kebelakang.
Pahing (Pahit) melambangkan madep atau menghadap.
Pon (Petak) melambangkan sare atau tidur.
Wage (Cemeng) melambangkan lenggah atau duduk.

Tanggal
Tanggal pertama tiap bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-hanya seperti garis, ini dimaknakan dengan seorang bayi yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar dan lebih terang.
Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan penuh melambangkan dewasa yang telah bersuami istri.
Tanggal 15 bulan Jawa dinamakan purnama, bulan masih penuh tapi sudah ada tanda ukuran dan cahayanya sedikit berkurang.
Tanggal 20 bulan Jawa dinamakan panglong, orang sudah mulai kehilangan daya ingatannya.
Tanggal 25 bulan Jawa dinamakan sumurup, orang sudah mulai diurus hidupnya oleh orang lain kembali seperti bayi layaknya.
Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan manjing, dimana hidup manusia kembali ketempat asalnya menjadi rijal lagi.

Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat dimana rijal akan mulai dilahirkan kembali kekehidupan dunia yang baru. Proses perputaran hidup ini dinamakan cakramanggilingan (cakra = senjata berbentuk roda yang bergigi tajam, manggilingan = selalu berputar) atau juga disebut herucakra. Manusia yang berbudi baik selalu mengikuti jalan yang diperkenankan oleh Yang Kuasa orang tersebut akan dituntun mengetahui sangkan paraning dumadi (datang ke dunia berawal suci hidup didunia berhati dan berperilaku suci dan kembali dalam keadaan suci lagi).

Daftar Nama-Nama Bulan Pada Tahun Kalender Jawa / Saka :

Sura (Suro) - Jumlah Hari = 30 hari
Sapar - Jumlah Hari = 29 hari
Mulud - Jumlah Hari = 30 hari
Bakda Mulud (Rabingulakir) - Jumlah Hari = 29 hari
Jumadilawal - Jumlah Hari = 30 hari
Jumadilakir - Jumlah Hari = 29 hari
Rejeb - Jumlah Hari = 30 hari
Ruwah (Arwah / Saban) - Jumlah Hari = 29 hari
Pasa (Puwasa / Siyam / Ramelan) - Jumlah Hari = 30 hari
Sawal - Jumlah Hari = 29 hari
Sela (Dulkangidah / Apit) - Jumlah Hari = 30 hari
Besar (Dulkahijjah) - Jumlah Hari = 29 hari

Dengan demikian jumlah hari dalam satu tahun jawa atau satu tahun saka adalah sebanyak 354 atau 355 hari (ada bulan yang isinya 29 hari digenapkan menjadi 30 hari tergantung kemunculan bulan).

Setiap delapan tahun sekali dihitung sebagai satu windu dengan nama-nama windu (berurutan) sebagai berikut ini :

Windu Alip (Jumlah hari = 354 hari)
Windu Ehe (Jumlah hari = 355 hari)
Windu Jimawal (Jumlah hari = 354 hari)
Windu Je (Jumlah hari = 354 hari)
Windu Dal (Jumlah hari = 355 hari)
Windu Be (Jumlah hari = 354 hari)
Windu Wawu (Jumlah hari = 354 hari)
Windu Jimakir (Jumlah hari = 355 hari)

Total jumlah hari dalam satu abad jawa yang terdiri atas delapan windu adalah 2835 hari.

Daftar Nama-Nama Hari Dalam Tahun Kalender Jawa / Saka :

Legi
Paing / Pahing
Pon
Wage
Kliwon

Jumlah hari dalam sistem kalender jawa terdiri atas lima hari saja, berbeda dengan sistem kalender masehi dan hijriyah yang jumlah harinya ada 7 hari.

Daftar Nama-Nama Wuku Dalam Tahun Kalender Jawa / Saka :

Sinto / Sinta
Landep
Wukir
Kurantil
Tolu
Gumbrek / Gumbreg
Warigalit / Wariga Alit
Warigagung / Wariga Agung
Julungwangi / Julangwangi
Sungsang
Galungan
Kuningan
Langkir
Mondisijo / Mandasiya
Julungpujut
Pahang
Kuruwekut / Kuru Welut
Marakeh
Tambir
Medangkungan
Maktal
Waye
Menahil / Manahil
Prangbakat
Bolo / Bala
Wugu
Wayang
Kulawu
Dukut
Watagunung / Watu Gunung

Satu wuku sama dengan satu minggu penanggalan jawa. Setiap minggu memiliki nama wukunya masing-masing yang berurutan dan berulang-ulang terus seperti layaknya bulan.

Thursday, October 08, 2015

IJAZAH BAGI ANDA YANG TERBELIT UTANG RATUSAN JUTA







Bagi Anda yang Terbelit Hutang Ratusan juta, coba Amalkan Amalan Berikut ...

1.Perbanyak istighfar Karena Memohon ampun pada ALLAH itulah yg Akan Memudahkan Rejeki
2.Perbanyak Doa yg Dicontohkan Rasul


A.DOA AGAR TIDAK TERLILIT UTANG
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom
[Artinya: Ya Allah, Aku Berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan sulitnya utang] (HR. HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 589).
.
B- DOA AGAR LEPAS DARI UTANG SEPENUH GUNUNG
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”
[Artinya: Ya ALLAH Cukupkanlah Aku dg yg Halal dan Jauhkanlah Aku dari yg Haram, dan Cukupkanlah Aku dg karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu]

Semoga Bermanfaat...!!
Mudahan-mudahan ALLAH Selalu Mempermudah langkah Kita, di manapun dan Dalam Keadaan apapun Kita berada. Aamiin..

Monday, September 21, 2015

Makna Filosofi Tembang lir ilir

Lir-ilir, Lir Ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh temanten anyar

Cah Angon, Cah Angon
Penekno Blimbing Kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo Mbasuh Dodotiro

Dodotiro Dodotiro
Kumitir Bedah ing pinggir
Dondomono, Jlumatono
Kanggo Sebo Mengko sore

Mumpung Padhang Rembulane
Mumpung Jembar Kalangane
Yo surako surak Iyo.

Kurang lebih artinya seperti ini:

(Ilir-ilir, ilir-ilir…)
tanamannya sudah berkembang/bersemi..
tampak menghijau ibarat pengantin baru..

anak gembala,
anak gembala..
panjatlah blimbing itu..
meski licin panjatlah, buat mencuci kain

kain, kain…
yang sedang robek pinggirnya..
jahitlah dan tamballah untuk menghadap nanti sore..
semampang bulan terang-benderang
semampang lebar tempatnya…)

Makna Tersirat
Ayo bangkit islam telah lahir,
Hijau sebagai simbol agama islam kemunculannya begitu menarik ibarat pengantin baru,
Pemimpin yang mengembala rakyat kenalah islam sebagai agamamu,
Ia ibarat belimbing dengan 5 sisi sebagai 5 rukun islam,
Meskipun sulit dan banyak rintangan sebarkanlah ke masyarakat dan anutlah,
Guna untuk mensucikan diri dari segala dosa dan mensucikan aqidah,
Terapkanlah islam secara kaffah sampai ke rakyat kecil (pinggiran),
Perbaikilah apa yang telah menyimpang dari ajaran islam untuk dirimu dan orang lain guna bekal kamu di akhirat kelak,
Mumpung masih hidup dan selagi masih diberikan kesempatan untuk bertobat,
Dan berbahagialah semoga selalu dirahmati allah

Lagu “ilir-ilir” sangat familiar kalau di lingkungan pesantren. Kaset lagu seperti itu -lagu sholawat berlanggam Jawa dengan diiringi gending/gamelan- sangat mudah ditemukan di sekitar Mesjid Sunan Ampel (Surabaya), area pemakanan Sunan Giri (Gresik), dan area pemakaman Sunan Bonang (Tuban).

Di era 90-an, lagu ini dipopulerkan kembali oleh Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) dengan aransemen musik Kyai Kanjeng. Jika diamati musiknya, lagu Jawa tersebut sangat mirip dengan lagu Arab, “Ya Toyyiba” yang kemudian diplesetkan menjadi “Bang Toyib” oleh para pedangdut komersial.

Dalam berbagai literatur sejarah, lagu ini digubah, diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga yang mengandung pesan/makna tentang asal-usul dan tujuan hidup. Memberikan rasa optimis kepada orang yang melakukan amal kebaikan demi hari akhir, karena kesempatan di dunia harus dimanfaatkan untuk berbuat kebaikan (“Sejarah Sunan Kalijaga”, Dr. Purwadi).

Tapi, saya punya asumsi lain akan makna lagu tersebut. Nyanyian yang sering dipakai oleh anak-anak kecil di kampung sewaktu bermain di bawah terangnya bulan purnama di jaman dulu kala ini bermakna filosofis yang sangat mendalam, yakni terhadap kemajuan dakwah (pengislaman masyarakat Jawa) yang dilakukan oleh Wali Songo.

Lir-ilir, lir-ilir
Lagu “Ilir-ilir” -dalam pemaknaan saya- lebih merupakan sinyalemen keberhasilan dari Sunan Kalijaga terhadap dakwah yang dilakukan oleh para wali di tanah Nusantara. ‘Ijo‘ adalah simbolisasi Islam. ‘Sumilir‘ bermakna bersemi, bersemai, sedang mekar, berkembang. ‘Temanten baru‘ bernilai cerah-ceria, ghirah, bersemangat, antusias, mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa seperti seyogyanya kesenangan, keriangan, kegembiraan yang dialami oleh orang yang baru menikah. Jadi, paragraf pertama dari lagu “Ilir-ilir” tersebut lebih bermakna potret keberhasilan dakwah nilai-nilai Islam dalam masyarakat Jawa oleh para Wali Songo.

tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.

tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar.

Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi.

Mengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.

‘Bocah angon‘ bermakna para penggiat nilai-nilai Islam, juru dakwah dan simpatisannya. ‘Penekna’ berarti raihlah, dapatkan, capailah. ‘Blimbing’ memiliki bentuk bintang (lima) di ujungnya, merupakan simbolisasi Islam. ‘Lunyu-lunyu‘ berarti keadaan yang sangat sulit, tapi harus tetap dilakukan. ‘Mbasuh‘ artinya menyebarkan, mengembangkan, memperluas dakwah. ‘Dodotiro‘ makna harfiahnya kain, tapi dalam pemaknaan saya itu kekuasaan status quo (dalam hal ini Kerajaan Majapahit). Jadi, paragraf kedua ini bermakna ajakan bagi para penggiat Islam untuk menyebarkan, memperluas dakwah nilai-nilai Islam di bumi Majapahit, walaupun tantangannya sangat berat.

Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro.

Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.

Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir.

Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.

Dodotiro, kumitir bedah ing pinggir‘, maknanya Kerajaan Majapahit sedang goyah, rapuh, mendekati keruntuhan, kehilangan kesatuan dan persatuan, lemahnya kepercayaan dari negeri-negeri bawahan. ‘Dondomana, jrumatana‘ berarti perbaikilah, masukilah dengan nilai-nilai Islam. ‘Seba mengko sore‘, maknanya demi keberhasilan menegakkan agama-agama Illahi. ‘Mumpung padhang rembulane’, berarti semampang kesempatan sangat terbuka, opurtunity bagus, dan Demak di belakang gerakan dakwah tersebut. ‘Mumpung jembar kalangane‘, bermakna semampang prospektif, potensinya sangat terbuka/sangat bagus, masyarakat welcome. Jadi, pargraf ketiga ini menjelaskan opurtunity, peluang, kesempatan secara geopolitik untuk lebih membesarkan agama Islam.

dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore.

Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane.

Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.

Yo surako surak hiyo.

Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)

So, “Ilir-ilir” secara garis besar bermakna ajakan, seruan, mobilisasi bagi para juru dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga untuk mengembangkan nilai-nilai Islam di bumi Nusantara. Boleh dibilang, “Ilir-ilir” adalah lagu politis -berbasis geopolitik- pada saat itu.
Benarkah? Wallahu’alam bi ash showab. Interpretasi, pemaknaan sejarah sah-sah saja untuk memperkaya sejarah itu sendiri.

Monday, September 07, 2015

Rahasia Menikah

Berikut beberapa rahasia dan alasan mengapa harus menikah, semoga bisa memotivasi kaum muslimin untuk memeriahkan dunia dengan nikah.

1. Melengkapi agamanya
“Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Menjaga kehormatan diri
“Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia
“Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).

Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala

4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?” (Mereka menjawab, “Ya, tentu.” Beliau bersabda,) “Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, “Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka’at Dhuha.”) (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik
“Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama. Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?” Beliau menjawab dengan bersabda, “Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka.” (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga)

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya.” (Saba’: 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.” Dan yang lain berdoa: “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim

Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.

1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)

2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Rahasia Adzan Shalat Subuh

Jika kita terjemahkan, akan berarti "Sholat itu lebih baik daripada tidur". Tetapi coba perhatikan baik baik. Mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan saat adzan subuh saja?

Dalam kalimat itu Allah SWT ternyata sedang memberikan isyarat kasih sayangnya pada kaum muslimin, sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya.

Lalu mengapa isyarat itu justru dikumandangkan hanya pada adzan shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain?

Penjelasan Ilmiahnya:

Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih mendapati sebuah kesimpulan jika puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang.

Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN).

Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.

Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk Anda dan saya maupun bayi Anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian / Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Allah SWT kepada manusia.

Furchgott dan Zawadsky pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diselidikinya (dikerok).

Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu Asetilkolin.

Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.

Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.

"Jadi inilah yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, suatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu".

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan / melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida.

Ketiga peneliti itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak dan olahraga.

Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi / sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular.

Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise, yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular, tanpa manusia menyadarinya.

Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejang, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis).

Dengan exercise, tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan saling merangkul.

Sejak awal kedatangan Islam, Allah menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun.

Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasih-Nya pada hamba-Nya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

Rahasia Ekonomi dan Politik Nabi Muhammad SAW

Sesuai dengan tugasnya sebagai utusan Allah Swt, Rasulullah Saw berkewajiban membimbing umat menuju kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dalam upaya mendapatkan kesejehteraan dunia, terselenggaranya kehidupan ekonomi yang lancar, adil, dan kondusif sangatlah penting dan menentukan. Oleh karena itu, dalam bidang ekonomi, Rasulullah Saw berkewajiban untuk memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan pokok setiap individu masyarakat secukup-cukupnya dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan kebutuhan hidup sesuai kemampuannya.

Guna memenuhi harapan ini, Rasulullah Saw meletakkan dasar-dasar kebijakan ekonomi yang dikembangkan berdasarkan petuntuk-petunjuk Allah Swt dari Al-Qur’an. Kebijakan-kebijakan Rasulullah Saw dikembangkan dengan sangat baik dan komprehensif. Sebagai seorang yang berada di tengah rakyatnya, Rasulullah Saw mengidentifikasi segenap masalah ekonomi yang ada, termasuk di dalamnya pelanggaran-pelanggaran norma dan etika bisnis. Kemudian, secara perlahan namun meyakinkan, Rasulullah Saw meletakkan garis besar kebijakan ekonomi dan cara pemecahan masalahnya.

Landasan Politik Ekonomi Nabi Muhammad Saw

Untuk merespons persoalan-persoalan ekonomi, Rasulullah menetapkan landasan politik ekonomi yang bersumber dari Al-Qur’an, yang antara lain meliputi:

- Pelaksanaan fungsi khalifah untuk memakmurkan bumi dengan pembangunan yang efektif dan efisien.
- Memastikan prinsip-prinsip syariah ditegakkan dengan baik dalam proses pembangunan ekonomi.
- Mengoptimalkan semua potensi alam untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia.

Bertolak dari landasan inilah, Nabi Saw menyelesaikan segala persoalan ekonomi dengan membuat pelbagai kebijakan yang kemudian dijadikan sebagai prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam. Prinsip-prinsip utama itu antara lain:

1. Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible economic activities). (Q.S. An-Nisâ’ (4): 29).

2. Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah (abstain from wasteful and luxurius living). ( Surat Al-A‘râf (7): 31)

3. Menegakkan prinsip ekonomi yang berkeadilan dan mendorong keseimbangan antara sektor riil dan sektor finansial. (Surah Al-Baqarah ayat 274-278

4. Menerapkan social security system melalui implementasi zakat (implementation of zakat). (Q.S. At-Taubah (9): 103).

Keempat prinsip utama ini tentu bukan hanya memberi batasan-batasan moral dalam aktivitas dan sistem ekonomi Islam, tetapi juga memiliki konsekuensi-konsekuensi yang menciptakan bangun ekonomi Islam. Konsekuensi-konsekuensi itu di antaranya meliputi hal-hal berikut:

1. Eksistensi lembaga Baitul Mal sebagai implementor kebijakan fiskal negara. Hal ini juga memiliki konsekuensi sentralisasi administrasi seluruh pendapatan dan pengeluaran negara.

2. Dominasi konsep bagi hasil dalam dunia keuangan dan investasi sebagai konsekuensi pelarangan bunga (riba).

3. Adanya lembaga Hisbah untuk mengawasi pasar.

Kebijakan Politik Ekonomi Nabi Muhammad Saw

Beberapa kebijakan ekonomi Nabi Muhammad Saw secara ringkas tertuang dalam tiga aspek, yaitu :

1. Pembenahan semua bentuk transaksi terlarang yang mengandung unsur ribâ, gharar, ihtikâr, tadlîs, dan zulm. (Ar-Rûm ayat 39, An-Nisâ’ ayat 160-161, Âli ‘Imrân ayat 130, dan Al-Baqarah ayat 278-279)

2. Revisi sistem kompensasi (upah); “Mereka (para pekerja dan pelayanmu) adalah saudaramu. Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu sehingga barang siapa mempunyai saudara di bawah asuhannya maka harus diberinya makan seperti apa yang dimakannya (sendiri) dan diberi pakaian seperti apa yang dipakainya (sendiri); dan tidak membebankan kepada mereka dengan tugas yang sangat berat. Dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, hendaklah kamu membantu mereka (mengerjakannya).” H.R. Muslim, no. 4405, Kitâb al-Aimân, Bâb Itâm al-Mamlûk.

3. Perbaikan kebijakan fiskal dan keuangan publik.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran negara. Negara Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad Saw juga memiliki sistem kebijakan fiskal yang unik pada zamannya.

Sumber Penerimaan Negara pada Masa Nabi Muhammad Saw

Sumber-sumber penerimaan Negara Madinah antara lain berasal dari zakat, khumus, jizyah, kharâj, fai’, dan sumber-sumber penerimaan lain. Untuk mengelola perbendaharaan negara beliau mendirikan Baitul Mal.

Disamping sumber-sumber pendapatan tersebut, ada beberapa sumber penerimaan sekunder lainnya, yaitu:

1. Pinjaman-pinjaman.

2. Rikâz, yaitu harta karun yang ditemukan pada periode sebelum Islam.

3. Amwâl al-fadlâ, yaitu harta warisan kaum muslimin yang tidak memiliki ahli waris atau harta seorang muslim yang meninggalkan negerinya.

4. Wakaf, yaitu aset tetap atau bergerak yang didedikasikan untuk kepentingan umat Islam dengan memanfaatkan pokok aset atau memanfaatkan hasil dari pokok itu. Pemanfaatan pokok aset seperti wakaf tanah untuk masjid dan sarana umum, sedangkan pemanfaatan hasil dari pokok aset seperti wakaf hasil sewa gedung. Pengelola wakaf disebut nazîr.

5. Nawâ’ib, yaitu pajak yang jumlahnya cukup besar yang dibebankan kepada orang Islam yang kaya dalam rangka menutupi pengeluaran negara selama masa darurat. Hal ini pernah terjadi pada masa perang Tabuk.

6. Jenis-jenis sedekah yang lain, seperti kurban dan kaffârât. Kaffârât adalah denda atas kesalahan yang dilakukan seorang muslim, seperti denda karena melakukan beberapa pelanggaran dalam pelaksanaan ibadah haji.

Pengeluaran Negara pada Masa Nabi Muhammad Saw

Pengeluaran negara pada masa Rasulullah Saw dapat dibagi menjadi dua bagian:

(1) Pengeluaran primer meliputi pengeluaran untuk biaya pertahanan, seperti persenjataan, unta, kuda, dan perbekalan logistik. Termasuk dalam pengeluaran primer adalah biaya operasional penyaluran zakat dan ‘usyr kepada yang berhak menerimanya menurut ketentuan Al-Qur’an. Termasuk gaji para walikota atau amir, hakim, guru, imam, muadzin, dan pejabat negara lainnya; juga honor para sukarelawan, pembayaran utang negara, dan bantuan untuk musafir.

(2) Pengeluaran sekunder digunakan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang belajar agama di Madinah, bagian untuk para delegasi keagamaan, bagian untuk para utusan suku dan negara serta biaya perjalanan mereka. Juga hadiah bagi kepala negara-negara lain, pembayaran tebusan bagi kaum muslimin yang menjadi tawanan atau budak, pembayaran denda atas mereka yang terbunuh secara tidak sengaja oleh pasukan muslimin, pembayaran utang orang yang meninggal dalam keadaan miskin, pembayaran tunjangan untuk orang miskin, tunjangan kerabat Rasulullah Saw, pengeluaran rumah tangga Rasulullah Saw, dan persediaan darurat.

Cara Rasulullah Saw Menutupi Pembiayaan Negara

Rasulullah Saw melakukan beberapa cara untuk menutupi pembiayaan negara.

- Cara pertama, adalah dengan meminta bantuan dari kaum muslimin agar pelbagai kebutuhan, seperti untuk biaya perang dapat terpenuhi dengan bantuan sukarela kaum muslimin.

- Cara kedua, jika yang dibutuhkan adalah alat alat perang dan infrastruktur, maka caranya adalah dengan meminjam peralatan dari kaum nonmuslim dengan jaminan pengembalian dengan memberi ganti rugi atas peralatan yang rusak tanpa membayar sewa atas penggunaannya. Hal yang terakhir ini biasanya merupakan bagian dari klausul perjanjian damai antara Rasulullah Saw dengan suku-suku nonmuslim.

- Cara yang ketiga adalah dengan meminjam uang dari orang-orang tertentu. Pinjaman ini dilakukan dalam jangka pendek dan dilunasi setelah kembali dari perang dan mendapat harta rampasan perang.

KEDUDUKAN BAITUL MAL

“Baitul Mal telah berperan dalam menopang program dakwah, pembangunan infrastuktur, pendidikan, dan militer Rasulullah Saw. Lembaga ini pula menjadi saksi ekspansi kekuatan Islam di bawah kepemimpinan Abû Bakr, ‘Umar, ‘Utsmân, dan ‘Alî. Peradaban Baghdad dan Damaskus juga berdiri dengan topangan finansial Baitul Mal. Demikian juga kejayaan Islam di Andalusia, Tunisia, dan Kairo. Bahkan Salâhuddîn Al-Ayyûbî membiayai perang pembebasan Yerusalem dari Baitul Mal. Baitul Mal dalam bentuk dan fungsinya yang penuh masih utuh hingga tahun 1924.

Pengertian Baitul Mal

Baitul Mal berasal dari kata bait yang berarti rumah, dan mâl yang berarti harta. Jadi, secara bahasa (lughawî) Baitul Mal berarti “House of Fund” atau “House of Wealth”, rumah untuk menyimpan harta atau kekayaan.

Adapun secara teknis (Istilâhî), Baitul Mal adalah suatu lembaga yang mempunyai tugas khusus menangani segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara. Dengan demikian, Baitul Mal dengan makna seperti ini mempunyai pengertian sebagai sebuah departemen yang menangani berbagai harta dan kekayaan negara, baik harta tetap maupun bergerak. Baitul Mal bertanggung jawab atas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), termasuk juga pencatatan dan pelaporannya. Di dunia keuangan modern, Baitul Mal sepadan dengan Kementerian Keuangan atau Federal Reserve.

(Antonio, Chalip Umar’s Policy on the Management of Bait al-Maal: Critical Analysis and Possible Policy Implications, 1992. Hasanuz Zaman, Economic Functions of An Islamic State, (revised edition) , Leicester. The Islamic Foundation, 1991, p.137.

Baitul Mal atau Baitul Mal wat Tamwil (BMT) begitu marak belakangan ini seiring dengan upaya umat untuk kembali berekonomi sesuai Syariah. Di Indonesia, kemunculan BMT diawali dengan lahirnya BMT Insan Kamil pada tahun 1992, yang antara lain dimotori oleh Aries Mufti, Rizal Muganegara, Iwan Kusuma Hamdan, Zainal Muttaqin, dan Muhammad Syafii Antonio yang tergabung dalam P3UK (Program Pengkajian dan Pengembangan Usaha kecil). Kemudian momentum ini dilanjutkan oleh Profesor Amin Azis, Binhadi, dan Zainul Bahar Noor dengan lembaga PINBUK-nya. Upaya ini terus bergulir dan mendapat momentum pada saat Indonesia mengalami krisis finansial sejak tahun 1997.

Rahasia Keberadaan Allah

PERTANYAAN 1
BAGAİMANA MEMAHAMİ KEBERADAAN ALLAH?

Tumbuhan, binatang, lautan, gunung-gunung, dan manusia disekitar kita, dan semua jasad renik yang tidak kasat mata – hidup ataupun mati, merupakan bukti nyata adanya Kebijakan Agung yang menciptakannya. Demikian pula dengan kesetimbangan, keteraturan dan penciptaan sempurna yang nampak di seluruh jagat. Semuanya membuktikan keberadaan Pemilik pengetahuan agung, yang menciptakannya dengan sempurna. Pemilik kebijakan dan pengetahuan agung ini adalah Allah.

Sistem-sistem sempurna yang diciptakanNya serta sifat-sifat yang mengagumkan pada setiap mahluk, hidup maupun mati, menimbulkan kesadaran akan keberadaan Allah. Kesempurnaan ini tertulis dalam Al-Qur’an:

Dia menciptakan tujuh langit yang berlapis-lapis. Tak akan ditemui sedikit cacatpun dari ciptaanNya. Perhatikan berkali-kali - apakah engkau melihat kekurangan padanya? Lalu, perhatikanlah sekali lagi. Matamu akan silau dan lelah! (Surat Al-Mulk: 3-4)

PERTANYAAN 2
BAGAİMANA CARA MENGENAL ALLAH?

Ciptaan yang sempurna di seluruh jagat raya menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Agung. Allah sendiri telah memperkenalkan diriNya kepada kita melalui Al-Qur’an - wahyu yang diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk yang benar bagi kehidupan. Semua sifat-sifat Allah yang mulia disampaikan kepada kita di dalam Al-Qur’an. Dia Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Adil, Maha Meliputi seluruh alam, Maha Melihat dan Maha Mendengar atas segala sesuatu. Dia lah Pemilik dan Tuhan satu-satunya atas langit dan bumi dan segala sesuatu di antaranya. Dia lah penguasa seluruh kerajaan langit dan bumi.

Dialah Allah – tiada tuhan selain Dia. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia lah Allah – tiada tuhan selain Dia. . . . MilikNya segala nama-nama yang baik. Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al-Hasr: 22-24)

PERTANYAAN 3
MENGAPA KİTA DİCİPTAKAN?

Dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan mengapa kita diciptakan:
Aku ciptakan jin dan manusia semata-mata untuk menyembahKu. (Surat
Az-Zariyat: 56)

Seperti disebutkan dalam ayat ini, keberadaan manusia di bumi ini semata-mata untuk menjadi hamba Allah, untuk menyembahNya dan untuk memperoleh ridhaNya. Penghambaan manusia kepada Allah merupakan batu ujian selama ia hidup di muka bumi.

PERTANYAAN 4
MENGAPA KITA DIUJI?

Allah menguji manusia di muka bumi untuk memisahkan antara mereka yang beriman dan mereka yang tidak beriman, serta untuk menentukan siapa yang terbaik amal perbuatannya. Oleh karena itu, pengakuan seperti “aku beriman” tanpa bukti tindakan yang sesuai dengannya tidak lah cukup. Di sepanjang hayatnya, manusia diuji dalam hal keimanan dan keta’atannya kepada Allah, termasuk kegigihannya dalam memperjuangkan agama Allah. Pendek kata, diuji dalam ketabahan sebagai hamba Allah dalam berbagai kondisi dan lingkungan yang dikehendakiNya. Ini dinyatakan Allah dalam ayat berikut:

Dia Yang Mematikan dan Menghidupkan untuk menguji siapa di antara kamu yang terbaik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Surat Al-Mulk: 2)

PERTANYAAN 5
BAGAIMANA CARA MENGABDI KEPADA ALLAH?

Menjadi hamba Allah berarti menyerahkan seluruh hidup kita untuk tujuan mencapai kehendak dan ridhaNya. Yakni beramal sebaik mungkin tanpa henti untuk mendapatkan ridha Allah, hanya takut kepada Allah dan mengarahkan seluruh pikiran dan perkataan serta perbuatan untuk tujuan tersebut. Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an bahwa penghambaan kepadaNya meliputi seluruh kehidupan individu:

Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku dan ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.’ (Surat Al-An’am: 162)

PERTANYAAN 6
MENGAPA AGAMA DİPERLUKAN?

Yang pertama kali harus dilakukan oleh seseorang yang meyakini keberadaan Allah adalah mempelajari apa-apa yang diperintahkan dan hal-hal yang disukai Penciptanya. Dia lah yang memberinya ruh dan kehidupan, makanan, minuman dan kesehatan. Selanjutnya dia harus mengabdikan seluruh hidupnya untuk patuh kepada perintah-perintah Allah dan mencari ridhaNya.
Agama lah yang membimbing kita kepada moral, perilaku dan cara hidup yang diridhai Allah. Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa orang yang patuh kepada agama berada di jalan yang benar, sedangkan yang lainnya akan tersesat.


Dia yang dadanya terbuka untuk Islam mendapat cahaya dari Tuhannya. Sungguh celaka orang-orang yang berkeras untuk tidak mengingat Allah! Mereka dalam kesesatan yang nyata. (Surat az-Zumar: 22)

PERTANYAAN 7
BAGAIMANA CARA MENJALANKAN AGAMA (DIEN)?

Orang yang beriman kepada Allah dan menghambakan diri kepadaNya, mengatur hidupnya agar sesuai dengan seruan Allah dalam Al-Qur’an. Dia menjadikan agama sebagai petunjuk hidupnya. Patuh kepada hal-hal yang baik menurut hati nuraninya, dan meninggalkan segala yang buruk yang ditolak hati nuraninya.

Allah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa Dia menciptakan manusia agar siap untuk menghidupkan agamaNya:

Maka, teguhkanlah pengabdianmu kepada Agama yang benar yang Allah ciptakan untuk manusia. Tiada yang mampu merubah ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (Surat Ar-Rum: 30)

PERTANYAAN 8
DAPATKAH MORAL TEGAK TANPA AGAMA?

Pada lingkungan masyarakat yang tak beragama, orang cenderung melakukan beragam tindakan yang tak bermoral. Perbuatan buruk seperti penyogokkan, perjudian, iri hati atau berbohong merupakan hal yang biasa. Hal demikian tidak terjadi pada orang yang ta’at kepada agama. Mereka tidak akan melakukan semua perbuatan buruk tadi karena mengetahui bahwa ia harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya di akhirat kelak.


Sukar dipercaya jika ada orang mengatakan, “Saya ateis namun tidak menerima sogokan”, atau “Saya ateis namun tidak berjudi”. Mengapa? Karena orang yang tidak takut kepada Allah dan tidak mempercayai adanya pertanggungjawaban di akhirat, akan melakukan salah satu hal di atas jika situasi yang dihadapinya berubah.

Seseorang yang mengatakan, “Saya ateis namun tidak berjinah” cenderung melakukannya jika perjinahan di lingkungan tertentu dianggap normal. Atau seseorang yang menerima sogokan bisa saja beralasan, “Anak saya sakit berat dan sekarat, karenanya saya harus menerimanya”, jika ia tidak takut kepada Allah. Di negara yang tak beragama, pada kondisi tertentu maling pun bisa dianggap sah-sah saja. Contohnya, masyarakat tak beragama bisa beranggapan bahwa mengambil handuk atau perhiasan dekorasi dari hotel atau pusat rekreasi bukanlah perbuatan pencurian.

Seorang yang beragama tak akan berperilaku demikian, karena ia takut kepada Allah dan tak akan pernah lupa bahwa Allah selalu mengetahui niat dan pikirannya. Dia beramal setulus hati dan selalu menghindari perbuatan dosa.

Seorang yang jauh dari bimbingan agama bisa saja berkata “Saya seorang ateis namun pema’af. Saya tak memiliki rasa dendam ataupun rasa benci”. Namun sesuatu hal dapat terjadi padanya yang menyebabkannya tak mampu mengendalikan diri, lalu mempertontonkan perilaku yang tak diinginkan. Dia bisa saja melakukan pembunuhan atau mencelakai orang lain, karena moralnya berubah sesuai dengan lingkungan dan kondisi tempat tinggalnya.

Sebaliknya, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak kan pernah menyimpang dari moral yang baik, seburuk apapun kondisi lingkungannya. Moralnya tidak “berubah-ubah” melainkan tetap kokoh. Orang-orang beriman memiliki moral yang tinggi. Sifat-sifat mereka disebut Allah dalam ayatNya:

Mereka yang teguh dengan keyakinannya kepada Allah dan tidak mengingkari janji; yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah untuk menghubungkannya dan takut kepada Tuhan mereka dan takut pada hisab yang buruk; mereka yang sabar untuk mencari perjumpaan dengan Tuhan mereka, dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian harta yang kami berikan kepadanya secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, menolak kejahatan dengan kebaikan. Merekalah yang mendapat kedudukan yang tinggi. (Surat Ar-Ra’d: 20-22)

PERTANYAAN 9
APA YANG TERJADI DENGAN SISTEM SOSIAL JIKA TIDAK ADA AGAMA?

Konsep pertama yang akan hilang pada sebuah lingkungan tak beragama adalah konsep keluarga. Nilai-nilai yang menjaga keutuhan keluarga seperti kesetiaan, kepatuhan, kasih-sayang dan rasa hormat akan ditinggalkan sama sekali. Harus diingat bahwa keluarga merupakan pondasi dari sistem kemasyarakatan. Jika tata nilai keluarga runtuh, maka masyarakat pun akan runtuh. Bahkan bangsa dan negara pun tidak akan ada lagi, karena seluruh nilai moral yang menyokongnya telah musnah.

Lebih jauh lagi, tak akan ada lagi rasa hormat dan kasih-sayang terhadap orang lain. Ini mengakibatkan anarki sosial. Yang kaya membenci yang miskin, yang miskin membenci yang kaya. Angkara murka tumbuh pada mereka yang merasa dirintangi, hidup susah atau miskin. Atau menimbulkan agresi terhadap bangsa lain. Karyawan bersikap agresif kepada atasannya. Demikian pula atasan kepada bawahannya. Para bapak berpaling dari anaknya, dan anak berpaling dari bapaknya.

Sebab dari pertumpahanan darah yang terus-menerus dan “berita-berita kriminalitas” di surat kabar adalah ketiadaan agama. Setiap hari dapat kita baca tentang orang-orang yang saling bunuh karena alasan yang sangat sepele.

Orang yang mengetahui bahwa ia akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak, tidak akan melakukan pembunuhan. Dia tahu bahwa Allah melarang manusia melakukan kejahatan. Ia selalu menghindari murka Allah karena rasa takutnya kepadaNya.

Janganlah berbuat kerusakan di muka bumi, setelah (Allah) memperbaikinya. Dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Surat al-A’raf: 56)

Tindakan bunuh diri pun disebabkan oleh ketiadaan agama. Orang yang melakukan bunuh diri sama saja dengan melakukan pembunuhan. Orang yang hendak bunuh diri karena ditinggal pacar, misalnya, harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut sebelum melakukannya: Apakah ia akan melakukan bunuh diri jika pacarnya menjadi cacat? atau menjadi tua? atau jika wajah pacarnya terbakar? Tentunya tidak. Dia terlalu berlebihan menilai pacarnya seolah sebanding dengan Allah. Bahkan menganggap pacarnya lebih penting dari Allah, lebih penting dari hari akhirat dan dari agama. Ia lebih mempertaruhkan jiwanya bagi pacarnya tersebut dibanding bagi Allah.

Orang yang dibimbing Al-Qur’an tidak akan melakukan hal semacam itu, bahkan tidak akan terlintas sedikitpun dalam benaknya. Seorang yang beriman menyerahkan hidupnya hanya untuk keridhaan Allah, dan menjalani dengan sabar segala kesusahan dan masalah yang Allah ujikan padanya di dunia ini. Ia pun tidak lupa bahwa kesabarannya itu akan mendapatkan balasan berlipat ganda baik di dunia maupun di akhirat.

Pencurian pun merupakan hal yang sangat biasa pada masyarakat yang tak beragama. Seorang pencuri tak pernah berpikir seberapa besar kesusahan yang ditimbulkannya terhadap orang yang dicurinya. Harta yang dikumpulkan korbannya puluhan tahun diambilnya dalam semalam saja. Ia tak peduli seberapa besar kesusahan yang akan diderita korbannya. Mungkin saja ia pernah sadar dan menyesali perbuatannya yang telah menimbulkan kesusahan pada orang lain. Jika tidak, keadaannya menjadi lebih buruk. Itu berarti bahwa hatinya telah membatu dan selalu cenderung untuk melakukan segala tindakan yang tak bermoral.
Dalam masyarakat yang tak beragama, nilai-nilai moral seperti keramahan, mau berkorban untuk orang lain, solidaritas dan sikap murah hati telah lenyap sama sekali. Orang-orangnya tidak menghargai orang lain sebagaimana layaknya manusia. Bahkan ada yang memandang orang lain sebagai mahluk yang berevolusi dari kera. Tak satu pun dari mereka mau menerima, melayani, menghargai atau memberikan sesuatu yang baik kepada orang lain. Apalagi terhadap mereka yang dianggapnya sebagai berasal dari kera.

Orang-orang yang berpikiran seperti ini tidak menghargai orang lain. Tak satu pun memikirkan kesehatan, kesejahteraan atau kenyamanan orang lain. Mereka tak peduli jika orang lain terluka, atau pernah berusaha agar orang lain terhindar dari kecelakaan semacam itu.

Di rumah sakit, misalnya, orang yang hampir meninggal dibiarkan begitu saja terlentang di ranjang-gotong dalam jangka waktu yang tak tentu; tak seorangpun pun peduli kepadanya. Contoh lain misalnya, pemilik restoran yang menjalankan restorannya tanpa peduli dengan kebersihan. Tempatnya yang kotor dan tidak sehat tak digubrisnya, tidak peduli dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan terhadap kesehatan orang lain yang makan di sana. Ia hanya peduli kepada uang yang dihasilkannya. Ini hanya sebagian kecil contoh yang kita temui sehari-hari.

Logikanya, orang hanya baik terhadap orang lain jika bisa mendapat imbalan yang menguntungkan. Namun bagi mereka yang menjalankan standar moral Al-Qur’an, menghargai orang lain merupakan pengabdian kepada Allah. Mereka tak mengharapkan imbalan apa pun. Semuanya merupakan usaha untuk mencari ridha Allah dengan terus-menerus melakukan amal baik, dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Tuesday, September 01, 2015

ISTIDRAJ

Artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki pdhl yg diberi dlm keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah.

Jadi, ketika Allah membiarkan kita :

1. Sengaja meninggalkan shalat.
2. Sengaja meninggalkan puasa.
3. Tidak ada perasaan berdosa ketika bermaksiat & membuka aurat.
4. Berat untuk bershadaqah.
5. Merasa bangga dgn apa yg dimiliki.
6. Mengabaikan semua perintah Allah.
7. Menganggap enteng perintah Allah.
8. Merasa umurnya panjang & menunda-nunda taubat.
9. Tidak mau menuntut ilmu syar'i
10. Lupa akan kematian.

Tetapi Allah tetap memberikan kita :

1. Harta yg berlimpah.
2. Kesenangan terus menerus.
3. Dikagumi & dipuja puji byk orang.
4. Tidak pernah diberikan sakit.
5. Tidak pernah diberikan musibah.
6. Hidupnya aman2 saja.

Hati2 karena semuanya itu adalah ISTIDRAJ.
Ini merupakan bentuk kesengajaan
& pembiaran yg dilakukan Allah pada hambaNya yg sengaja berpaling dari perintah2 Allah, Allah menunda segala bentuk azabNya.

Allah membiarkan hamba tersebut semakin lalai & semakin diperbudak dunia, Allah membuatnya lupa pada kematian.

Jangan dulu merasa aman, nyaman, tentram dgn hidup kita saat ini, seolah hidup kita penuh berkah dari Allah, lihat diri kita.

Dari Ubah bin Amir RA Nabi SAW bersabda:

"Apabila kalian melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kpd seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dgn maksiat, maka itu hakikatnya adlh istidraj dari Allah."

Kemudian Nabi SAW membaca firman Allah:

"Tidaklah mereka melupakan peringatan yg telah diberikan kpd mereka, Kami pun membukakan pintu2 kesenangan untuk mereka, shga apabila mereka bergembira dgn apa yg telah diberikan kpd mereka, Kami siksa mereka dgn sekonyong-konyong, maka seketika itu mereka terdiam berputus asa."
QS. Al-An'am: 44

Bila semua kesenangan yg Allah titipkan tapi justru membuat kita semakin jauh dari Allah & melupakan segala perintah2Nya bersiaplah utk menantikan konsekuensinya.ُ

Saturday, August 29, 2015

Sesuatu yang langka

Yang langka itu,
Istri yg tunduk patuh pada suami.
Yg senantiasa berseri2 saat dipandang.
Yg ridha terdiam saat suami marah.
Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara.
Tercantik di hadapan suami.
Terharum saat menemani suami beristirahat.
Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya.
Yang sadar bahwa ridhaNya ada pd ridha suaminya.


Yang langka itu,
Suami yg mengerti bahwa istrinya bukan pembantu.
Sadar tak melulu ingin dilayani.
Malu jika menyuruh ini itu krn tau istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah.
Yg tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah2 yg masi kecil.
Yg sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya.
Yg rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thd istrinya yg kelelahan.

Yang langka itu,
Anak lelaki yg sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya.
Yg mengutamakan memperhatikan urusan ibunya.
Yg lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak2nya.
Yg sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya.

Yang langka itu,
Orang tua yg sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya.
Yg selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tdk menyuruhnya kpd perkara munkar.
Yg sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya.

Yang langka itu,
Seorang ibu yg meskipun tau surga berada di bawah telapak kakinya.
Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya.
Yg selalu sadar bahwa mgkn segala kekurangan pd anak2nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini.
Yg sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau doa keburukan maka malaikat akan mengijabah doanya.

Yang langka itu.
Anak yg senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir.
Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya.
Dalam kesibukan usahanya.
Dalam kesibukan pekerjaannya.

Yang langka itu,
Orang orang yg saling memberikan uzur.
Yg saling memaklumi jika hal2 di atas lupa atau lalai dilakukan.
Sehingga saling memaafkan diantara mereka.
Maka rahmat Allah berada diantara mereka.
Dan Allah dgn kemurahanNya memaafkan kesalahan2 mereka.

Tuesday, August 25, 2015

Nasihat yg Lebih Manis dari Madu

0. Mulailah harimu dengan sholat fajr dan doa-doa di pagi hari agar kau mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan

💙1. Lanjutkan dengan istighfar agar syetan menghindar darimu

💙2. Jangan putus berdoa, karena sesungguhnya doa merupakan tali kesuksesan

💙3. Ingatlah bahwa apapun yg kau katakan akan dicatat oleh malaikat

💙4. Senantiasalah optimis meskipun engkau dalam puncak kesusahan

💙5. Bahwa keindahan jari jemari karena ia terikat dengan tasbih

💙6. Jika engkau menghadapi kegelisahan dan berbagai kegundahan maka ucapkanlah "laa ilaaha illallahu"

💙7. Belilah dengan uang dirhammu (berinfaklah) untuk mendapatkan doa orang fakir dan kecintaan orang miskin

💙8. Sujud panjang dengan khusyuk itu lebih baik daripada istana2 yang megah.

💙9. Berfikirlah sebelum berkata, bisa jadi satu perkataanmu bisa mematikan (menyakiti hati orang)

💙10. Berhati hatilah terhadap doa orang yang didholimi dan air mata orang yang terampas haknya

💙11. Sebelum engkau membaca buku, koran dan majalah, bacalah terlebih dahulu AlQur'an

💙12. Jadilah kau sebab bagi keistiqomahan keluargamu

💙13. Bersungguh-sungguhlah jiwamu melaksanakan ketaatan, karena jiwa manusia itu senantiasa mengajak kepada keburukan

💙14. Ciumlah telapak tangan kedua orangtuamu, kau pasti mendapatkan keridhoan

💙15. Baju-baju lamamu merupakan baju baju baru menurut orang orang fakir

💙16. Janganlah kau marah, karena hidup ini sangat singkat dari yang kau bayangkan

💙17. Engkau senantiasa bersama dzat yang maha kuat maha kaya, dialah Allah 'azza wa jalla,

💙18. Jangan kau tutup pintu terkabulnya doa dengan melakukan maksiat

💙19. Sholat adalah sebaik baik penolongmu dalam menghadapi berbagai musibah dan kelelahan

💙20. Hindari berburuk angka, kau akan mendapatkan ketenangan dan kenyamanan

💙21. Penyebab dari segala kegundahan adalah berpaling dari ALLAH, maka segeralah menuju kepada Nya.

💙22. Sholatlah kau, karena sholatmu akan menemanimu di kubur

💙23. Jika kau mendengar orang yang meggunjing (ghibah) maka katakanlah padanya: bertaqwalah kau kepada ALLAH

💙24. Dawamkanlah (senantiasa) kau baca surat Tabarak (sural Al Mulk) karena ia adalah penyelamat

💙 25. Orang yang mahruum (terhalang dari rahmat Allah) adalah orang yang terhalang dari mengerjakan sholat dg khusyuk dan mengalirkan air mata

💙26. Jangan kau hina orang mukmin yang sedang lalai

💙27. Jadikanlah semua rasa cinta itu karena ALLAH dan Rasul Nya

💙28. Maafkanlah orang yang menggunjingmu, karena dia telah menghadiahkan kebaikannya untukmu

💙29. Sholat, tilawah, dzikir, merupakan hiasan dadamu

💙30. Barangsiapa mengingat panasnya neraka maka ia akan bersabar terhadap dorongan untuk melakukan maksiat

💙31. Selama qiyamullail ditegakkan, maka segala penyakit akan hilang, krisis akan berlalu, dan kesusahan akan lenyap

💙32. Jauhilah "katanya dan katanya" karena kau masih punya pekerjaan bak gunung

💙33. Kerjakanlah sholat dengan khusyuk, karena segala hal yang menantimu selain sholat itu lebih rendah urusannya daripada sholat

💙34. Jadikanlah mushaf senantiasa disisimu, karena membaca satu ayat Al-Quran itu lebih baik daripada dunia dan isinya

💙35. Kehidupan itu indah, dan lebih indah lagi jika kau sertai iman.

Syaikh Aidh Al Qarni

Saturday, August 22, 2015

Janji Syaiton

SEPERTI janjinya setan kepada Allah, bahwa ia tidak akan masuk ke dalam neraka sendiri.
Setan akan berusaha menggoda manusia agar sama-sama masuk ke dalam neraka bersamanya.
Setan membuat segala bentuk dosa menjadi indah di mata manusia.
Ia akan menjadikan manusia cinta terhadap dunia hingga melalaikannya dari akhirat.
Tentunya bagi sebagian orang yang mempunyai iman yang lemah akan mudah untuk terpedaya dengan segala rayuan setan.
Maka dari itu sebagai seorang mukmin, sudah seharusnya kita menjaga diri kita dari godaan-godaan setan yang terkutuk.
Berikut ini tiga hal yang dapat dilakukan oleh setiap mukmin agar hatinya senantiasa terjaga dari bahaya setan.


1. Selalu mengikat hatinya dengan iman dan tawakal kepada Allah dalam segala urusan, dengan cara memohon perlindungan-Nya dari godaan dan kejahatan setan; seperti diisyaratkan dengan kalimat “A’udzu billahi minasy-syaithanirrajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).”
Tanpa bertawakal kepada Allah, kita tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk melawan kejahatan setan.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaan setan itu hanya atas orang-orang yang mengangkatnya sebagai pemimpin dan orang-orang yang suka menyekutukan dengan Allah.”
(QS. An-Nahl : 99-100)
Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya setan adalah kuman (virus) bagi hati anak Adam. Jika hati anak Adam sedang dzikir atau ingat kepada Allah, kuman itu menjadi mati (kabur). Sebaliknya, jika hatinya sedang lupa (kepada Allah), kuman itu (pun) beraksi menggodanya.”
(HR. Ibnu Abi Dun-ya)

2. Menghindari sekecil apa pun perbuatan maksiat. Sebisa mungkin kita harus menghindarkan diri kita dari berbuat maksiat. Sadarilah bahwa Allah senantiasa melihat segala amal perbuatan kita. Karena dosa yang kita lakukan secara terus menerus sesungguhnya akan membuat hati kita terkunci.
Rasulullah Saw bersabda,
“Apabila dilakukan terus menerus, dosa akan mengunci (menutup) keseluruhan hatinya (dari menerima hidayah).”
(HR. Ahmad)

3. Membersihkan hati dari sifat-sifat (penyakit-penyakit) tercela, kemudian menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji.
Untuk menjaga kebersihan hati dari berbagai sifat dan penyakit tercela, setiap muslim yang menghendaki kesucian hatinya seyogyanya mengetahui penyakit apa saja yang bersarang di dalam hatinya.
Sehingga dengan mudah membersihkan segala penyakit yang terdapat dalam hatinya.

Friday, August 21, 2015

IKHLASH......

IKHLAS itu,
menentukan diterima atau tidak diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah, karenanya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas kita.
Ikhlas itu,
Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.
Ikhlas itu,
Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.
Ikhlas itu,
Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.
Ikhlas itu,
Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.
Ikhlas itu,
Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.
Ikhlas itu,
ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.
Ikhlas itu,
ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.
Ikhlas itu,
ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.
Ikhlas itu,
ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.
Ikhlas itu,
ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.
Ikhlas itu,
ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan
jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.
Ikhlas itu,
Gampang diucapkan, 
sulit diterapkan,
namun tidak mustahil diusahakan.
Ikhlas itu,
Seperti surat Al Ikhlas.
Tak ada kata ikhlas di dalamnya.

BEKAL SURGA

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milik-ku...
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi... mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yg hrs kulakukan utk milik-Nya itu?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali, 
kusebut itu sebagai musibah...,
Kusebut itu sebagai ujian..., 
Kusebut itu sebagai petaka...,
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja utk melukiskan kalau itu adalah derita....
Ketika aku berdoa, 
kuminta titipan yg cocok dg hawa nafsuku...,
Aku ingin lbh banyak harta..., 
Ingin lbh banyak mobil...,
lbh banyak popularitas 
dan kutolak sakit, 
kutolak kemiskinan...,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih-Nya hrs berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, 
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih,
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yg tak sesuai keinginanku.
Gusti..., 
padahal tiap hari kuucapkan, hdp dan matiku hanya utk beribadah.
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"
Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di atas tempat tidur Rumah Sakit.

Prinsip Hidup


“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka dia telah berdusta.”
“Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.”
“Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.”
“Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun”.
“Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang”
“Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika dia berpendapat salah”.
“Jangan cintai orang yang tidak m'cintai Allah. Kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu”
“Barangsiapa yang menginginkan Husnul Khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia”.
“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak, aka menjadi mati lalu membusuk.”
“Doa di saat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran.”
“Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.”
“Perbanyakkan menyebut Allah dari pada menyebut makhluk. Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia”
“Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat.”
“Seorang sufi tidak menjadi sufi jika ada pada dirinya 4 perkara: malas, suka makan, suka tidur dan berlebih-lebihan”.
“Siapa yang menasihatimu secara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasihatimu. Siapa yang menasihatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu”
“Bumi Allah amatlah luas namun suatu saat apabila takdir sudah datang, angkasa pun menjadi sempit”
“Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu”
“Aku mampu berhujjah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada seorang yang jahil kerana dia tak tahu akan landasan ilmu”.

Imam Asy-Syafi'i

Sabar


SERING kali setiap ada teman yang berbagi beban dengan menceritakannya kepadaku, dan aku menyarankan dia untuk sabar.
Namun, kebanyakan dari mereka bilang,
“Aku juga udah sabar. Tapi kan, sabar juga ada batasnya.”
Awalnya, aku percaya saja kalau sabar itu ada batasnya. Jadi, setiap temanku bilang seperti itu, aku skakmat, gak bisa bilang apa-apa lagi.
Tapi aku mikir, kalau sabar ada batasnya berarti semua masalah bisa jadi tak ada penyelesaiannya.
Yang ada, malah makin bertambah. Jika kita tidak sabar dalam menghadapi masalah, bisa jadi kita marah, pasrah, diam tak ada tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan malah putus asa.
Masalah menjadi semakin bercabang, semakin rumit. 
Yang tadinya hanya ada satu masalah, tapi malah bertambah menjadi masalah pikiran, masalah hati, bahkan masalah mental.
Tadinya hanya masalah kita yang bermasalah, tapi jika kita tidak dapat menyelesaikan masalah kita, bisa jadi diri kita juga terkena masalah.
Dengan adanya banyak masalah kita jadi tidak fokus, banyak kerjaan yang terbengkalai karena otak tak dapat konsentrasi dalam berpikir, hatipun jadi tak tenang.
Dari situ aku sadar, bahwa setiap masalah datang menghampiri, sudah seharusnya kita sabar. Karena dengan sabar kita bisa ikhlas dan ridho menerima masalah tersebut.
Sabar bukan berarti diam, sabar itu melakukan sesuatu. 
Sabar itu, menahan hawa nafsu, tidak mengeluh, menenangkan pikiran, menenangkan hati, dan sambil terus berdoa agar masalah tersebut cepat terselesaikan.
Guruku bilang, 
“Sabar itu tidak ada batasannya. Yang bilang ‘sabar ada batasnya’ itu bukan orang baik.”
Semenjak itu aku yakin, bahwa sabar itu sangat perlu. 
Nggak mau dong dicap sebagai orang yang tidak baik.
Maka dari itu kita harus sabar. Bahkan, kita harus selalu sabar karena sabar tidak ada batasannya.
Aku semakin yakin, setelah aku tahu ada firman Allah mengenai sabar di dalam QS. Al-Baqarah/2:153 yang artinya : 
“Hai, orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Jadi, jika kita sedang menghadapi masalah, sudah seharusnya kita berlaku sabar.
Jangan mengeluh, jangan putus asa, jangan menyerah untuk selalu berusaha dan berdoa kepada Allah.
Jangan cemas, karena Allah akan selalu bersama dengan kita jika kita termasuk orang yang sabar.
Maka dari itu, bersabarlah dalam mengarungi kehidupan ini.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar.

Tuesday, August 18, 2015

FADHILAH BASMALAH



1. Termasuk Asma Allah
Utsman Bin Affan bertanya pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang basmalah, beliau menjawab “Ia adalah nama dari Asma-asma Allah, kedekatannya dengan asma Allah ‘Akbar’ hanya seperti antara warna hitam dan putih pada kedua mata”

2. Tiga Asma Agung didalamnya
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya nabi Isa As, diserahkan pada pengajar ilmu oleh ibunya, Sang pengajar berkata pada Isa “Tulislah..!!”.
“Apa yang aku tulis ?” Jawab Isa
“ Bismillah “ Kata sang pengajar
“ Apakah Bismillah itu ?” Tanya Isa
“ Aku tidak tahu “ Jawab pengajar
Nabi Isa berkata “Ba nya keindahan Allah, Sin nya pujian Allah dan Mim nya kerajaan Allah, Allah adalah tuhan dari segala tuhan, ar-rahmaan adalah Yang Maha kasih disunia dan di akhirat sedan ar-rahiim yang Maha penyayang di akhirat”

3. Ayat yang diprioritaskan Allah diturunkan pada Nabi Muhammad.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Diturunkan padaku sebuah ayat yang tidak diturunkan pada para nabi selain aku dan Sulaiman, yaitu Bismillaahirrahmaanirrahiim”

4. Alam bergoncang saat diturunkannya.
Dari Jabir Bin Abdillah “Saat turunnya basmalah, mendung lari kearah timur, tiupan angin berhenti, lautan berombak, binatang-binatang mendengarkan dengan seksama, syetan-syetan terlempar dari langit”

5. Pelindung dari Malaikat zabaniyyah.
Ibn Mas’ud berkata “Barangsiapa yang berkeinginan terjaga dari malaikat zabaniyyah yang sembilan belas maka bacalah basmalah, sungguh allah akan menjadikan setiap huruf yang terdapat pada basmalah perisai dari masing-masing mereka”Imam al-Qurthubi dan Ibn ‘Athiyyah berkata “Hal itu karena lebih dari tiga puluh malaikat selalu mengelilingi basmalah”

6. Melemahkan Syetan.
Abu Tamimah pernah mendengar cerita dari pembonceng Nabi Muhammad SAW, ia berkata “Aku tergelincir bersama nabi, aku berkata, “celakalah kau syetan.!”, baginda Nabi berkata “janganlah kau katakan celakalah syetan, karena sesungguhnya saat kau berkata demikian syetan kuat dan congkak ia berkata “dengan kekuatanku aku banting dirimu, dan saat kau berkata bismillah ia akan lemah dan kerdil hingga hanya menjadi seperti lalat”.
Dalam riwayat Ahmad Bin Hanbal dan an-nasaa-i disebutkan “Aku membonceng Baginda Nabi, beliau mengingatkan dan berkata “Janganlah kau berkata demikian, karena membuatnya besar hingga sebesar rumah, tapi bacalah basmalah karena ia akan mengecil hingga seukuran lalat”Karenanya dalam setiap perbuatan disunahkan diawali dengan basmalah, untuk mendapatkan keberkahannya... Dst.
Tafsiir Ibn Katsiir I/119-121
Wallaahu A'lamu Bis showaab.

Saturday, August 15, 2015

Sabar dan Shalat, Obat Hadapi Masalah



Biarlah masalah mewarnai hidup kita, Sebesar apa pun, semua itu pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan shalat

SATU ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah.

Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari kolong jembatan sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.

Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah diimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.”

Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan, “Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tiup muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah.”

KH Abdullah Said, pendiri Pesantren Hidayatullah di Kalimantan Timur pernah berkata bahwa shalat adalah media terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah Ta’ala.

Kita banyak menemukan riwayat yang menuturkan bahwa Nabi di kala shalat sungguh sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup panjang, utamanya kala beliau shalat sendiri di malam hari. Bahkan Situ ‘Aisyah pernah menuturkan, kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat beliau.

Semua itu tidak lain karena beliau sedang mengadu, memohon, dan berharap kepada Allah agar segala rusan yang berkaitan dengan umat Islam diberikan jalan, diberikan kemudahan, diberikan keberkahan, sehingga umat Islam bisa menjadi umat terbaik yang mampu menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقاً نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).

Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.

“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).

Dengan demikian mari kita jadikan shalat sebagai media penting dalam hidup kita untuk benar-benar dekat kepada Allah Ta’ala untuk menemukan solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Bukan sekedar ritual dan kurang begitu antusias dalam menjalankannya.

Sabar

Beriringan dengan kala kta shalat, dalam menghadapi masalah kita juga harus bersabar. Menurut Aid Al-Qarni sabar adalah kemampuan jiwa untuk senantiasa berlapang dada, berkemauan keras, serta memiliki ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah kehidupan.

Bahkan tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan sabar. Dengan bersabar, masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan.
Seberapa pun besar permasalahan yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan. Karena janji Allah adalah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 155).

Dengan demikian, usah sedih, apalagi putus asa. Biarlah masalah mewarnai hidup kita, apa pun dan sebesar apa pun. Semua itu pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan shalat. Karena jika Allah sudah berjanji, mustahil Allah tidak menepatinya, yakinlah!*

Makna Hidup menurut Al-Qur`an

Pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al Quran.
1. Hidup Adalah Ibadah Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita,lahiriah dan bathiniah.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
2. Hidup Adalah Ujian.
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 : ”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156, yaitu : “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
3. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia.
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14 Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman : “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita- wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang- binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah- lah tempat kembali yang baik (surga).“
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman dalam QS Adh Dhuha [93]:4 : “dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
4.Hidup Adalah Sementara.
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman : “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar- benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Bermakna Setelah kita memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara :
1. Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah :
A. selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah.
B. pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
2. Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan sll bersyukur pada-Nya..
3. Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.
4. Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjang angan- angan apalagi malas karena kita hidup ini tidak selamanya.
Intinya,Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan